.

Selasa, 17 September 2013

Sejarah tari tor-tor

Tari tor - tor adalah salah satu jenis tari yang berasal
dari suku batak di Sumatera Utara. Menurut salah satu
pakar tari Tor Tor dan juga mantan anggota anjungan
Sumatera Utara 1973-2010, tari Tor Tor sudah menjadi
budaya Batak sejak abad ke 13. Jika anda mendengar
ada sebuah tari yang akan diklaim oleh Malaysia waktu
dekat ini, ya tarian tor tor ini.
Sejarah Tari Tor Tor
Menurut sejarahnya, tor tor sudah ada sejak abad ke 13
di Sumatera Utara. Nenek moyang orang Mandailing
diperkirakan berasal dari suku Karen yang tinggal di
perbatasan Burma dan Myanmar. Tari tor tor digunakan
dalam acara ritual yang berhubungan dengan roh. Di
masa lalu, tari ini dilakukan oleh patung-patung batu
yang telah dimasuki roh. Roh itu menggerakkan batu
seperti menari namun dengan gerakan yang kaku.
Ada beberapa jenis tari tor - tor . Ada tor - tor
Pangurason atau tari pembersihan yang digelar pada
saat membersihkan tempat sebelum adanya pesta agar
diberi kelancaran dan dijauhkan dari mara bahaya.
Selain itu ada juga yang dinamakan Tor Tor Sipitu
Cawan atau Tari Tujuh Cawan yang digelar pada saat
pengukuhan raja yang menceritakan tentang tujuh
bidadari yang mandi di GunungPucuk Buhit. Apabila
sebuah desa dilanda musibah, maka pada tanggal
musibah tersebut akan digelar tarian Tor Tor dengan
maksud meminta petunjuk atas masalah tersebut.
Tata Gerak dan alat musik Tari Tor Tor
Tari Tor Tor termasuk sangat sederhana dalam hal
gerakan. Para penari tor tor cukup membuat gerakan
tangan yangcukup terbatas dengan gerakankaki jinjit-
jinjit mengikuti iringan musik yang disebut sebagai
magondangi yang terdiri dari alat-alat musik tradisional
seperti gondang, suling, terompet batak, dan lain-lain.
Selengkapnya bisa melihat video berikut ini.
Tata Busana Tari Tor Tor
Tata busana tari tor tor termasuk sangat sederhana. Pria
dan wanita yang ingin menarikan tari tor tor cukup
mengenakan baju biasa yang dikenakan saat pesta. Baju
ini dilengkapi dengan aksesoris berupa tenunan khas
batak yang bernama Ulos. Ulos yang digunakan ada dua
jenis, yakni ulos yang berupa ikat kepala dan ulos yang
berupa selendang. Motif selendang ulos yang digunakan
tergantung dari pesat apa yangsedang digelar. Dengan
properti busana yang sangat sederhana seperti ini
membuat semua orang yang menghadiri suatu pesta
dapat menari tor tor bersama-sama.